Suatu hari Murai jantan hinggap di pohon besar
Lalu menangis sejadi-jadinya
Ia tidak hirau lagi siapa di sekitarnya, ia baru saja kehilangan kekasihnya ditangkap pemburu
Ada yang menertawakannya, ada juga yang kasihan
Lalu Murai betina mendekat, berkicau riang
Dan tak jarang membagi makan pula
Hari berlalu, Murai jantan terhibur dan sejenak melupakan penderitaanya
Murai betina, setiap hari selalu menyapanya dan menghiburnya
Tidak pernah bertanya mengapa ia menangis
Ia hanya tulus saja, menghibur simurai jantan
Dan membagi makan karena sijantan tidak pernah beranjak dari ranting sejak pertama kali ia datang ke pohon itu
Hari demi hari ia mulai melupakan kekasihnya
Ia mulai ikut terbang berburu makan
Dan sibetina mulai menaruh hati
Tetapi hari demi hari pula, ketika sijantan sudah pulih benar
Pergi berpetualang mencari kekasihnya
Sore menjelang malam ia pulang dan tak jarang membawa makan pula
Sibetina gembira, ia mendapat harapan, karena hari demi hari simurai jantan terus pulang sekalipun ia pergi pagi malam pasti kembali.
Tetapi suatu ketika sijantan tidak kembali lagi, ia berpetualang sangat – sangat jauh tak bisa melupakan kekasihnya
Simurai betina menangis dan berharap sijantan kembali, ia sudah terlanjur cinta
Sibetina mencarinya dan ketemu, tetapi ia tidak mau kembali lagi
Karna tak ingin menyakiti lagi, sijantan ahirnya berterus terang:
“kekasihku ditangkap oleh pemburu” persis di hari pertama aku datang ke pohon itu
“aku berusaha melupakannya, tetapi sungguh tidak bisa”
“aku terus mencarinya dan mencarinya, berharap menemukannya”
“maafkan aku murai betina !”
“kau sudah mengisi hari - hari tersulit dalam hidupku”
“tetapi hatiku masih tidak bisa melupakan kekasihku”
“aku masih berpikir akan terus bersamamu dan berharap cinta tumbuh seiring waktu kepadamu”
“tetapi hari demi hari aku semakin gila tidak bisa melupakan kekasihku”
“aku tidak ingin menyakitimu karna aku orang yang sakit”
“maka kumohon maafkan lah aku”
“kuharap kau tidak menangis di pohon itu, menangislah di hadapanku supaya kutahu betapa cinta bisa sangat menyedihkan”